SISTEM CERDAS

PERBANDINGAN penggunaan sarana transportasi di 3 Negara Asia. 

➤ INDONESIA 




Mass Rapid Transit (MRT)  menghadirkan teknologi yang tak kalah canggih dengan transportasi umum yang ada di negara maju lainnya, bahkan termasuk yang tercanggih di dunia saat ini. Teknologi tersebut adalah CBTC atau Communications-based Train Control. CBTC adalah sistem persinyalan telekomunikasi yang digunakan untuk mengendalikan lalu lintas dan juga infrastruktur. Sistem tersebut memanfaatkan radio komunikasi antara peralatan VOBC (Vehicle On Board Controller) dan perangkat di luar kereta. Contohnya untuk rute MRT Jakarta dari Lebak Bulus ke Bundaran HI yang macetnya sangat memusingkan. 

Biasanya, waktu tempuh yang diperlukan untuk ke Bundaran HI dari Lebak bulus mencapai hingga satu setengah jam jika menggunakan kendaraan pribadi. Nah, kalau kamu naik MRT, kamu bisa mencapainya hanya dalam waktu setengah jam saja. Tak hanya cepat, interval waktu kedatangan dan keberangkatan kereta juga cukup singkat. Menurut keterangan dari Presdir MRT, William Sabandar, kereta akan datang setiap 5 menit sekali di jam sibuk, dan 10 menit sekali di jam biasa.

➤ CHINA


ART (Autonomus Rail Rapid Transit) bergerak menggunakan sensor hi-tech untuk mengumpulkan informasi perjalanan dan mengidentifikasi trotoar yang ada di jalanan. ART diklaim akan menggunakan tenaga baterai yang bebas dari polusi.
Kereta tersebut diketahui mampu menempuh jarak sekitar 25,7 km setelah baterai terisi selama 10 menit. ART memiliki lebar 3,75 meter dan akan berjalan di jalur garis putus-putus. Opersional ART disebut-sebut mampu beroperasi hingga 25 tahun.

Sistem ART yang menggunakan rel virtual terlihat banyak menghemat dalam hal investasi infrastruktur, namun beberpa pengamat transportasi menyebut sistem rel virtual agak rentan dalam hal keamanan, yaitu rel virtual yang tak ubahnya adalah jalanan aspal biasa tak memberikan jalur eksklusif untuk moda angkut massa ini. Artinya jalur ART sangat rentan diserobot oleh kendaraan lain.  

JEPANG


Shinkansen juga sering dipanggil kereta peluru adalah jalur kereta api cepat Jepang yang dioperasikan oleh empat perusahaan dalam grup Japan Railways. Shinkansen merupakan sarana utama untuk angkutan antar kota di Jepang, selain pesawat terbang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam. 

Nama Shinkansen sering digunakan oleh orang-orang di luar Jepang untuk merujuk kepada kereta apinya, tetapi kata ini dalam bahasa Jepang sebenarnya merujuk kepada nama jalur kereta api tersebut yang menjadi keunggulan utama dari Kereta Shinkansen adalah kecepatannya, pada awalnya kereta ini mampu mencapai kecepatan 220 kilometer per jam dan terus meningkat. Kereta Shinkansen pernah menacapai kecepatan tertingginya pada 2015 dengan mencapai 603 kilometer per jam. Keberhasilan Shinkansen telah mengubah perkeretapian di seluruh dunia. Banyak negara kini berupaya untuk menciptakan kereta cepat guna menopang mobilitas warganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Cerdas di bidang Finansial atau Keuangan. Beserta Keuntungan dan Kerugian